KASIH SEBAGAI DASAR BERKOMUNIKASI

Dalam suatu adegan di film Iron Man 2, Tony Stark, ditanya begini: “Tahukah Anda bahwa ayahmu mempersiapkan semua karya-karya ilmiah ini untukmu.” Lalu Tony menjawab: “Saya tidak tahu mengenai hal itu, ia tidak pernah berbicara dengan saya, ia tidak pernah menyampaikannya untuk saya. Yang saya tahu setiap kali saya ingin berkomunikasi dengannya, ia sedang sibuk dengan pekerjaan ilmiahnya.”

Saudara, kerap kali banyak anak yang terjebak tawuran, kecanduan narkoba dan terperangkap dalam pergaulan bebas, karena mereka mengaku jarang berkomunikasi dengan orang tuanya (terutama Ayahnya). Selain karena sibuk, tapi juga setiap kali ada waktu untuk berkomunikasi, maka komunikasi dilakukan tanpa kasih dan sangat datar. Itu yang menyebabkan komunikasi menjadi sangat buruk. Hal ini juga bisa terjadi kepada siapa saja, dalam berkomunikasi dengan siapa saja. Setiap kali kasih tidak dinyatakan maka komunikasi menjadi sangat datar, dan cenderung membosankan. Mengapa? Karena manusia berkomunikasi menggunakan perasaan.

Firman Tuhan berkata, “… hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.” (1 Petrus 1:22). Ini hanyalah salah satu dari 2.112 ayat temuan di seluruh Alkitab yang mengatakan saling mengasihi. Lihat betapa Tuhan ingin kita saling mengasihi, terutama kepada sesama orang percaya. Oleh karena itu mari gunakan kasih, sebagai dasar untuk membangun komunikasi yang baik.

Mari berkomunikasi bukan hanya dengan kata-kata melainkan dengan perasaan. Gunakan kasih di dalam mendengarkan, di dalam memperhatikan, sehingga ketika Anda diminta untuk memberikan tanggapan (respon) maka Anda bisa memberikan respon, saran atau nasihat yang terbaik bagi orang tersebut, dan pasti lawan bicara Anda sangat menghargai anda.

klik SHARE atau BAGIKAN bila renungan ini memberkati saudara/i.